Metode Simple Additeve Weighting
Metode SAW sering dikenal dengan istilah metode penjumlahan terbobot. Konsep dasar metode SAW adalah mencari penjumlahan terbobot dari rating kinerja pada setiap alternatif pada semua atribut. Metode SAW dapat membantu dalam pengambilan keputusan suatu kasus, akan tetapi perhitungan dengan menggunakan metode SAW ini hanya yang menghasilkan nilai terbesar yang akan terpilih sebagai alternatif yang terbaik. Perhitungan akan sesuai dengan metode ini apabila alternatif yang terpilih memenuhi kriteria yang telah ditentukan. Metode SAW ini lebih efisien karena waktu yang dibutuhkan dalam perhitungan lebih singkat.
Metode SAW membutuhkan proses normalisasi matriks keputusan (X) ke suatu skala yang dapat diperbandingkan dengan semua rating alternatif yang ada.
Dimana ������ adalah rating kinerja ternormalisasi dari alternatif ���� pada atribut ���� ; i=1,2,…,m dan j=1,2,…,n. nilai prefesensi untuk setiap alternatif (����) diberikan sebagai :
���� = ��������������=1 ………………….(2.2)
Nilai ���� yang lebih besar mengindikasikan bahwa alternatif ����lebih terpilih.
Sedangkan untuk kriterianya terbagi dalam dua kategori yaitu untuk bernilai positif termasuk dalam kriteria keuntungan dan yang bernilai negatif termasuk dalam kriteria biaya.
Keterangan :
A : Alternatif
C : Kriteria
W : Bobot Preferensi
V : Nilai preferensi untuk setiap alternatif
X : Nilai Alternatif dari setiap kriteria
Tahapan Metode SAW
1. Menentukan kriteria-kriteria yang akan dijadikan acuan dalam pengambilan keputusan, yaitu C1.
2. Menentukan rating kecocokan setiap alternatif pada setiap kriteria.
3. Membuat matriks keputusan berdasarkan kriteria (C1), kemudianmelakukan normalisasi matriks berdasarkan persamaan yangdisesuaikan dengan jenis atribut sehingga diperoleh matriks ternormalisasi R.
4. Hasil akhir diperoleh dari proses perankingan yaitu penjumlahan dari perkalian matriks ternormalisasi R dengan vector bobot sehingga diperoleh nilai terbesar yang dipilih sebagai alternatif terbaik (A1) sebagai solusi.
3.PEMBAHASAN
3.1 Analisa Keputusan
1. Menentukan kriteria penilaian.
kriteria yang telah ditentukan yaitu :
1. Nilai Matematika (C1)
2. Nilai Bahasa Indonesia (C2)
3. Nilai Bahasa Inggris (C3)
4. Nilai IPA (C4)
5. Nilai TIK (C5).
Dari kriteria tersebut, maka dibuat suatu tingakat kepentingan kriteria
berdasarkan nialai bobot yang telah ditentukan kedalam bilangan fuzzy. Rating kecocokan setiap alternatif pada setiap kriteria sebagai berikut :
Sangat Rendah (SR) = 0
Rendah (R) = 0,25
Cukup (C) = 0,5
Tinggi (T) = 0,75
Sangat Tinggi (ST) = 1
KASUS
perhitungan manual dengan kasus seorang calon pendaftar (amar), dengan
memiliki data sebagai berikut :
Berdasarkan data pendaftar diatas dapat dibentuk matriks keputusan X sebagai berikut :
Rating kecocokan dari setiap alternatif pada setiap kriteria
Vektor bobot : W = [ 5, 4, 5, 4, 4]
Membuat matriks keputusan X, dibuat dari tabel kecocokan sebagai berikut:
Normalisasis matriks X untuk menghitung nilai masing-masing kriteria
Dari hasil r11 sampai r35 maka dibuatkan normalisasi matrik R
Selanjutnya akan dibuat perkalian matriks W * R dan penjumlahan hasil perkalian
untuk memperoleh alternatife terbaik dengan melakukan perangkingan nilai terbesar
sebagai berikut :
A1 = (5)(1) + (4)(0,5) + (5)(1) + (4)(1) + (4)(1)
= 20
A2 = (5)(1) + (4)(1) + (5)(0,5) + (4)(0,6667) + (4)(1)
= 18,17
A3 = (5)(1) + (4)(1) + (5)(1) + (4)(0,66667) + (4)(0,21)
= 20,67
dengan demikian alternatif A3 (Multimedia) adalah alternatif yang terpilih sebagai pilihan
jurusan terhadap calon siswa tersebut (Amar).
0 komentar:
Posting Komentar